Bayi Baru Lahir, Segera Imunisasi Hepatitis B

Setiap bayi yang baru lahir secepat mungkin harus diimunisasi Hepatitis B. Selain mencegah bayi terkena virus Hepatitis B akibat tertular ibunya, sekaligus memberi zat kekebalan kepada bayi. “Untuk ibu pengidap hepatitis B, ketika melahirkan bayi harus segera diberi imunisasi Hepatitis B untuk mencegah anak tertular virus penyakit tersebut,” kata Ketua III Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Soedjatmiko di Jakarta, Rabu(10/12).

Soedjatmiko mengatakan, banyak ibu khususnya di daerah menunda imunisasi bayinya selama 40 hari. Alasannya, bayi masih rentan menerima udara luar sehingga mudah terserang penyakit. Selain itu, bayi dianggap belum bisa menerima imunisasi karena efeknya seperti demam tinggi dan bengkak di sekitar suntikan.

Penyakit hepatitis sulit teridentifikasi karena sering tanpa gejala. Biasanya ketika terdeteksi, sudah terlanjur kronis. Bagi lelaki mungkin tidak bermasalah, tetapi bagi kaum ibu menjadi bermasalah. Jika seorang ibu tidak tahu dirinya mengidap Hepatitis B, lalu melahirkan, maka anaknya akan tertular.

Karenanya, imunisasi ini begitu penting bagi si bayi. Di samping mencegah si bayi terjangkit Hepatitis B, vaksin mampu memotong rantai penyebaran virus ini. “Ketika diimunisasi, vaksin dan virus Hepatitis B menyebar ke seluruh tubuh. Saat inilah vaksin mematikan virus tersebut. Tapi jika virus sudah tersebar lebih dahulu, itu sia-sia saja,” tambah Soedjatmiko.


Sumber: Kompas 10 Desember 2008